By: Ali Nastain (Mahasiswa FKIP UNISKA)
Ekspedisi Kawula Muda adalah sebuah program pemberdayaan masyarakat di daerah tertinggal yang di adakan oleh sebuah NGO (Non Goverment Organization) bernama IYALE regional Jawa Tengah (Indonesian Youth And Leadership Empowerement). Peserta dari ekspedisi ini adalah 10 orang volunteer terbaik yang telah di seleksi secara profesional oleh panitia dan berhak mendapatkan fasilitas fully funded (Gratis seluruh biaya akomodasi) di tambah 10 volunteer tambahan yang di terima lewat jalur self funded (Membayar seluruh biaya akomodasi sebesar 1,5 juta), alhamdulillah saya lolos melalui jalur fully funded mewakili kampus UNISKA tercinta setelah bersaing dengan ratusan pendaftar lain nya. Seluruh volunteer di bagi menjadi 5 bidang atau divisi yakni Ekonomi, Parawisata, Lingkungan, Kesehatan dan terakhir Pendidikan dimana saya tergabung di dalam nya. EKM berlokasi di desa Kemujan, pulau Kemujan, Kecamatan Karimun Jawa, Jepara dan berlangsung selama 9 hari sejak tanggal 18 sampai tanggal 26 November 2019.
Meeting point ekspedisi ini di laksanakan di gedung KWU UNNES Semarang hari Minggu 17 November 2019. Saya bertolak dari Kediri pada Minggu siang di karenakan hari Sabtu masih ada perkuliahan. Menggunakan kereta ekonomi sejuta umat, Brantas, saya tiba di stasiun Tawang, Semarang pada pukul 9 malam. Sesampainya di sana saya menghubungi kenalan saya untuk mengantar ke tempat meeting point . Setelah berkeliling kota Semarang sembari mampir makan makan, saya tiba di lokasi meeting point tengah malam pukul 23.30 dan ternyata seluruh volunteer lain sudah pada istirahat. Sebentar saja mengejapkan mata, pukul 01.00 dini hari 18 November 2019 seluruh volunteer di bangunkan panitia untuk persiapan menuju pelabuhan Kartini, Jepara. Perjalanan menuju Jepara menggunakan bus sedang kapasitas 30 orang, saya menikmati perjalanan dengan masih terlelap dalam mimpi dikarenakan masih sangat mengantuk.
Rombongan volunteer tiba di pelabuhan Kartini Jepara ketika adzan Shubuh berkumandang, setelah sholat shubuh dan sarapan, semua bergegas naik ke kapal penyebrangan yang akan membawa rombongan ke pelabuhan Karimun Jawa. Pukul 7 pagi kapal motor Siginjai meninggalkan pelabuhan Kartini, sepanjang perjalanan tak henti henti nya saya memandangi indah nya lautan lepas ciptaan sang Kuasa. 5 jam kemudian, kapal Siginjai sampai di pelabuhan Karimunjawa, setelah menurunkan seluruh barang pribadi dan peralatan ekspedisi, kami menunggu mobil jemputan yang akan membawa ke lokasi pengabdian. Beberapa saat kemudian datanglah 2 mobil pick up yang akan mengantar kami, perjalanan menuju desa Kemujan berlangsung selama 30 menit, meski desa ini terletak di pulau sebelah, kami tidak perlu menggunakan kapal di karenakan terdapat jembatan beton yang menghubungkan antara pulau Karimun dan pulau Kemujan. Pukul 12.30 siang kami tiba di desa, di sana kami langsung memasuki gedung balai desa untuk melaksanakan upacara penyambutan bersama perangkat desa di pimpin oleh bapak Ilyas selaku kepala desa Kemujan. Selesai acara penyambutan, rombongan tiba di basecamp pukul 13.30 dengan kondisi kelelahan dan kelaparan setelah menempuh perjalanan panjang sejak dini hari, segera setelah sholat Dzuhur di musholla setempat, kami menyantap hidangan makan siang dengan lahap bak ber hari hari belum makan. Selesai makan siang seluruh volunteer ber istirahat untuk memulihkan fisik. Malam hari nya, kami berkumpul bersama untuk membahas program kerja dari masing masing divisi, divisi Pendidikan sendiri membawakan 4 program yakni Game Nasionalisme, Motivasi cita cita, Perlombaan Hari Guru Nasional dan pendirian taman baca.
Selasa 19 November 2019, hari pertama pengabdian. Kami dari divisi pendidikan memiliki agenda untuk melakukan survey dan komunikasi sosial ke berbagai pihak terkait program pendidikan yang akan kita laksanakan di desa Kemujan. Pertama kalinya kita mengunjungi SDN 03 Kemujan yang merupakan sekolah paling tertinggal di desa tsb, di sana kami di terima oleh guru senior di karenakan kepala sekolah sedang ada dinas ke Jepara. Selanjutnya kami berdiskusi mengenai program program kami, hasil nya kami memutuskan akan melaksanakan 2 program kerja di sekolah itu yakni Game Nasionalisme dan Motivasi cita cita, sedangkan 2 program lain nya akan kami laksanakan di MTs satu satu nya di pulau Kemujan. Setelah dari SDN 03, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju MTs dan survey selesai di laksanakan di sore hari nya.
Lalu di hari Rabu 20 November 2019, hari kedua pengabdian, tim Pendidikan di bagi menjadi dua tim yakni tim Game Nasionalisme dan tim Motivasi cita cita, saya sendiri memimpin tim game Nasionalisme karena memang saya pencetus program tersebut. Kami sampai di SDN 03 Kemujan pukul 8 pagi, selanjutnya kedua tim memasuki kelas masing masing untuk melaksanakan program kerja, saya berkesempatan untuk masuk di kelas 2 dan 6. Pukul 11 siang semua program telah selesai di laksanakan namun sebelum meninggalkan sekolah, kami menyempatkan diri untuk menengok perpustakaan sekolah, kondisi perpustakaan tersebut masih layak di pakai namun terlihat sedikit kumuh dan kotor karena mungkin jarang di masuki siswa, sedangkan jumlah buku bacaan masih lumayan banyak. Akhirnya sembari menunggu waktu dzuhur, kami berinisiatif untuk membersihkan perpustakaan tersebut dan sedikit memberikan hiasan. Kamis 21 November 2019, hari ketiga pengabdian. Di hari ini kami melaksanakan program ke 3 yakni pendirian taman baca. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, kami memutuskan untuk mendirikan taman baca di MTs satu satu nya di pulau Kemujan, di karenakan di sekolah tsb keadaan perpustakaan nya rusak parah sehingga perlu di revitalisasi dan penambahan buku baru. Setibanya di lokasi pukul 8 pagi seluruh tim divisi Pendidikan melaksanakan program revitalisasi perpustakaan. Kami shock waktu pertama kali melihat ruangan bekas perpustakaan di MTs karena kondisi nya yang luar biasa berantakan dimana ratusan buku buku berserakan di lantai, rak rak buku di taruh di luar ruangan di karenakan beberapa bagian di gerogoti oleh sayap, pun dengan beberapa buku yang sudah tidak bisa dipakai lagi karena di makan rayap. Akhirnya dengan melibatkan seluruh tenaga, kerja keras dari divisi pendidikan dalam merubah perpustakaan yang awalnya porak poranda menjadi ruangan yang bersih dan rapi selesai di sore hari. Dengan tenaga seadanya, kami pulang menyelesaikan misi ke 3.
Di hari Jum’at 22 November 2019, setelah menyelesaikan 3 program kerja sebelum nya, kini hanya tersisa satu program terakhir dari divisi pendidikan yakni perlombaan peringatan hari guru nasional. Program ini kami putuskan untuk di laksanakan di hari sabtu 23 November 2019 bertepat di MA. Dikarenakan pelaksanaan program nya masih hari besok nya, di hari ini kami hanya mempersiapkan secara teknis dan non teknis berkaitan dengan perlombaan tersebut. Persiapan yang kami lakukan meliputi pembuatan juknis dan teknis lomba, persiapan hadiah hadiah, pembagian tim panitia lomba dan lain lain.
Kemudian di hari Sabtu 23 November 2019, kami melakukan program kerja terakhir yakni perlombaan hari guru di MA. Ada 2 jenis lomba yang kami selenggarakan, yakni cipta puisi dan baca puisi dengan peserta dari sekolah tersebut. Perlombaan berlangsung dengan lancar sampai selesai sekitar pukul 12.00. Selanjutnya kami kembali ke base camp untuk ikut membantu program ekspedisi selanjutnya yakni Farewell Party atau malam perpisahan yang di adakan oleh seluruh volunteer bersama dengan warga setempat.
di hari minggu, Minggu 24 November 2019, hari ke enam pengabdian seluruh program dari seluruh divisi sudah selesai, kami hanya melakukan sosialisasi dan ramah tamah ke rumah rumah warga sekaligus pamitan dan mengucapkan terimakasih atas di terima nya kami di desa mereka. Senin 25 November 2019, hari ke tujuh pengabdian. Acara terakhir kami adalah jalan jalan atau volunteering trip. Seluruh volunteer ber wisata seharian penuh mengelilingi pulau Kemujan. Beberapa tempat yang kami kunjungi adalah Pulau Cilik, Pulau tengah dan Pulau Singkep, selain itu kami juga melakukan snorkling di dua tempat di sekitar pulau pulau tersebut. Acara jalan jalan selesai di sore hari. Besok nya, selasa 26 November 2019 kami meninggalkan desa Kemujan untuk kembali ke tempat masing masing dan melanjutkan kesibukan seperti biasa. Kapal penyebrangan melabuh di dermaga Jepara di siang hari nya dan langsung di lanjutkan perjalanan ke Semarang menggunakan Bus. Demikianlah sepenggal kisah pengabdian Ekspedisi Kawula Muda yang telah saya lakukan bersama teman teman volunteer lain. Ekspedisi memang telah selesai namun kenangan serta pengalaman yang terjalin antar sesama volunteer tidak akan pernah terlupakan, karena kami sadar bahwa kami di pertemukan bukan karena kebetulan semata, namun sudah di rencanakan oleh Tuhan. Terimakasih para volunteer Ekspedisi Kawula Muda 2019, kalian telah menjadi bagian dari keluarga saya meski nama kalian tidak tertera di KK.