Skip to content

Deskripsi Mendalam Kerangka Kurikulum Deep Learning

Gambar 1. Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam

 

1. Pembelajaran Mendalam

Di inti diagram terdapat tulisan “PEMBELAJARAN MENDALAM”, yang menjadi pusat dari seluruh pendekatan kurikulum ini. Pembelajaran mendalam bertujuan untuk:

  • Membentuk kompetensi utuh yang tidak hanya kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik

  • Menumbuhkan keutuhan karakter dan kemampuan abad 21

2. Dimensi Profil Lulusan 

Mengelilingi inti pusat, terdapat delapan kompetensi utama sebagai output dari pembelajaran mendalam. Ini dikenal sebagai dimensi Profil Pelajar Pancasila:

  1. Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan YME

  2. Kewargaan

  3. Kreativitas

  4. Kemandirian

  5. Komunikasi

  6. Kesehatan

  7. Kolaborasi

  8. Penalaran Kritis

▶️ Dimensi ini berfungsi sebagai sasaran pembelajaran, mencerminkan nilai-nilai dan kemampuan yang diharapkan tumbuh dalam diri siswa.

3. Prinsip Pembelajaran: 3 Pilar

Tiga prinsip utama yang menjadi pengalaman belajar inti siswa dalam Kurikulum Deep Learning ditampilkan secara melingkar dengan warna berbeda:

a. BERMAKNA

  • Siswa mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata

  • Fokus pada koneksi antara konsep, bukan hafalan semata

b. MEREFLEKSI

  • Siswa diajak melakukan evaluasi dan introspeksi terhadap apa yang mereka pelajari

  • Belajar bukan sekadar selesai, tetapi dipahami dan dipertanyakan ulang

c. MENGGEMBIRAKAN

  • Proses belajar dirancang menyenangkan dan menumbuhkan rasa ingin tahu

  • Joy bukan dari hiburan semata, tapi dari pencapaian pemahaman

▶️ Ketiga prinsip ini membentuk pengalaman belajar yang komprehensif, menjamin siswa belajar dengan penuh kesadaran, makna, dan kegembiraan.

4. Kerangka Pengalaman Belajar 

Bagian panah yang mengelilingi prinsip belajar menunjukkan siklus pembelajaran yang holistik, terdiri dari:

  • Mengaplikasi → Siswa menerapkan ilmu dalam konteks nyata

  • Berkesadaran → Belajar secara reflektif dan sadar

  • Memahami → Membangun makna dari pengalaman

  • Menggembirakan → Memastikan proses belajar terasa membahagiakan

Siklus ini berulang dan saling memperkuat, menggambarkan pembelajaran sebagai proses berkelanjutan.

5. Lingkungan Pendukung

Lapisan biru tua yang paling luar menunjukkan konteks pendukung pendidikan, yaitu:

  • Praktik Pedagogis → Peran guru dalam memfasilitasi pembelajaran mendalam

  • Kemitraan Pembelajaran → Kolaborasi dengan orang tua, masyarakat, dan pihak eksternal

  • Pemanfaatan Digital → Penggunaan teknologi untuk menunjang proses belajar

  • Lingkungan Pembelajaran → Suasana belajar yang aman, inklusif, dan kondusif

▶️ Bagian ini menegaskan bahwa pembelajaran mendalam tidak berdiri sendiri, tetapi sangat tergantung pada ekosistem pendidikan yang kuat dan mendukung.

✍️ Kesimpulan

Gambar ini menyajikan kerangka konseptual pembelajaran mendalam yang berorientasi pada:

  • Peningkatan kualitas pengalaman belajar siswa

  • Pembentukan karakter dan kompetensi abad 21

  • Peran penting lingkungan, refleksi, makna, dan kegembiraan dalam proses belajar

Model ini mendobrak pendekatan lama yang kaku dan searah, menuju sistem yang dinamis, holistik, dan manusiawi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *