Berikut adalah beberapa contoh pengajaran deep learning untuk beberapa mapel di SMP
Modul Pembelajaran IPA SMP
Topik: Pencemaran Lingkungan
Kelas: VIII
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu:
-
Menjelaskan jenis dan dampak pencemaran lingkungan
-
Menganalisis solusi dan tindakan preventif
-
Menyampaikan hasil analisis secara kreatif dan kolaboratif
✅ Penerapan 7 Strategi Deep Learning
1. Kesempatan Internship / Dunia Nyata
Tujuan: Mengaitkan teori IPA dengan praktik nyata di masyarakat.
Kegiatan:
-
Kunjungan ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah)
-
Wawancara dengan petugas kebersihan atau Dinas Lingkungan Hidup
-
Observasi langsung kualitas air sungai/selokan sekitar sekolah
Hasil: Siswa membuat jurnal observasi + video dokumentasi singkat
2. Refleksi Proses & Hasil Belajar
Tujuan: Mendorong siswa berpikir tentang pembelajaran secara mendalam.
Kegiatan:
-
Di akhir pembelajaran, siswa menulis refleksi dengan model “What–So What–Now What”:
-
What: Apa yang saya pelajari tentang pencemaran lingkungan?
-
So What: Mengapa hal ini penting?
-
Now What: Apa yang bisa saya lakukan?
-
3. Pemberian Feedback
Tujuan: Memberikan umpan balik formatif untuk pengembangan belajar.
Kegiatan:
-
Peer assessment saat presentasi proyek solusi lingkungan
-
Guru memberikan rubrik penilaian pada laporan ilmiah
-
Feedback audio atau tertulis untuk setiap siswa di Google Classroom
4. Project-Based Learning
Tujuan: Mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan melalui proyek nyata.
Kegiatan Proyek: “Solusi Hijau Sekolahku”
-
Siswa dalam kelompok membuat proyek solusi terhadap masalah pencemaran (kompos organik, daur ulang sampah, green campaign)
-
Melibatkan aspek IPA (biodegradasi, limbah, rantai makanan), seni (poster/video), dan kewirausahaan
Output: Pameran Proyek Lingkungan Sekolah (offline/online)
5. Pemecahan Masalah & Berpikir Kreatif
Tujuan: Melatih kemampuan analisis, sintesis, dan solusi inovatif.
Kegiatan:
-
Siswa menganalisis kasus nyata seperti “sungai tercemar di kota X”
-
Membuat infografis solusi dan prediksi dampak jangka panjang jika tidak ditangani
-
Menyusun eksperimen kecil: simulasi filtrasi air
6. Asesmen Jangka Panjang
Tujuan: Menilai perkembangan keterampilan dan pemahaman secara holistik.
Bentuk Portofolio:
-
Laporan eksperimen
-
Refleksi mingguan
-
Hasil proyek
-
Foto/video dokumentasi kegiatan
-
Jurnal observasi lapangan
Platform: Google Drive, Padlet, atau Buku Portofolio Fisik
7. Pembelajaran Multidisiplin
Tujuan: Menyatukan ilmu IPA dengan bidang lain secara kontekstual.
Tema: “Lingkungan Sehat, Hidup Sehat”
-
IPA: Proses dan dampak pencemaran lingkungan
-
IPS: Dampak sosial dan ekonomi dari pencemaran
-
Bahasa Indonesia: Menulis artikel ilmiah populer
-
Seni Budaya: Membuat poster atau mural kampanye
Output: Kampanye literasi lingkungan sekolah
Manfaat Modul Ini
-
Siswa belajar aktif, kritis, dan peduli lingkungan
-
Guru berperan sebagai fasilitator, bukan hanya penyampai
-
Mendorong implementasi Profil Pelajar Pancasila: bernalar kritis, mandiri, gotong royong, kreatif, dan beriman
Berikut adalah modul pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) berbasis 7 Strategi Pengajaran Deep Learning, yang dirancang agar siswa tidak hanya memahami materi agama secara kognitif, tetapi juga mampu menerapkannya secara nyata dan bermakna dalam kehidupan sehari-hari:
Modul Pembelajaran PAI SMP
Topik: Menjaga Kebersihan Sebagian dari Iman
Kelas: VII
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu:
-
Memahami konsep kebersihan dalam Islam melalui dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadis
-
Menunjukkan sikap hidup bersih sebagai wujud keimanan
-
Merancang aksi nyata kebersihan di lingkungan sekolah dan rumah
✅ Penerapan 7 Strategi Deep Learning
1. Kesempatan Internship / Dunia Nyata
Tujuan: Menghubungkan ajaran Islam dengan praktik sosial nyata.
Kegiatan:
-
Siswa mengamati dan mendokumentasikan kondisi kebersihan tempat ibadah di lingkungan sekitar (masjid, musala).
-
Berdialog dengan takmir masjid tentang tantangan menjaga kebersihan.
Hasil: Laporan observasi + refleksi ibadah dan sosial
2. Refleksi Proses & Hasil Belajar
Tujuan: Menumbuhkan kesadaran spiritual dan tanggung jawab pribadi.
Kegiatan:
-
Siswa menulis refleksi dengan model TARQIE (Tadabbur, Aplikasi, Refleksi, Qana’ah, I’tibar, Evaluasi):
-
Apa ayat/hadis yang paling menyentuh?
-
Bagaimana saya bisa menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagai ibadah?
-
3. Pemberian Feedback
Tujuan: Membantu siswa memperbaiki niat dan tindakan dengan bimbingan Islami.
Kegiatan:
-
Umpan balik guru terhadap perilaku ibadah harian siswa (mengaitkan kebersihan wudhu, pakaian, tempat shalat).
-
Siswa melakukan peer review terhadap konten dakwah kebersihan yang dibuat temannya.
4. Project-Based Learning
Tujuan: Menjadikan ajaran agama sebagai dasar aksi nyata.
Proyek: “Gerakan Cinta Kebersihan Islami”
-
Siswa merancang kampanye lingkungan bersih berdasarkan nilai-nilai Islam.
-
Membuat slogan, pamflet, atau video dakwah pendek yang mengajak hidup bersih sebagai bentuk iman.
Output: Kegiatan Jumat Bersih Islami + pameran karya
5. Pemecahan Masalah & Berpikir Kreatif
Tujuan: Menghubungkan dalil agama dengan problem sosial-aktual.
Kegiatan:
-
Diskusi studi kasus: “Mengapa banyak masjid tidak terjaga kebersihannya, padahal Islam menekankan kebersihan?”
-
Siswa menyusun solusi kreatif seperti sistem piket masjid oleh remaja.
6. Asesmen Jangka Panjang
Tujuan: Menilai spiritualitas, sikap, dan pemahaman siswa secara berkelanjutan.
Portofolio Berbasis Iman:
-
Jurnal ibadah harian dan catatan kebersihan diri
-
Video aksi membersihkan musala sekolah
-
Kutipan ayat/hadis yang mereka tafsirkan sendiri
Bentuk Penilaian: Skala spiritual (ikhlas, istiqamah, tanggung jawab)
7. Pembelajaran Multidisiplin
Tema: “Bersih Itu Sehat, Iman Itu Kuat”
-
PAI: Dalil dan praktik hidup bersih dalam Islam
-
IPA: Dampak kebersihan terhadap kesehatan
-
Bahasa Indonesia: Menulis pidato dakwah tentang kebersihan
-
PJOK: Edukasi sanitasi dan praktik cuci tangan sesuai sunnah
Output: Pidato dakwah interdisipliner atau majalah dinding bertema “Kebersihan Iman Kita”
Manfaat Modul Ini
-
Membina keimanan dan akhlak secara aplikatif
-
Menyatu dengan kehidupan siswa secara sosial dan spiritual
-
Mendukung penguatan Profil Pelajar Pancasila: beriman, mandiri, gotong royong
Berikut adalah modul pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) berbasis 7 Strategi Pengajaran Deep Learning yang dirancang untuk siswa SMP agar mereka tidak hanya memahami fakta sejarah, ekonomi, atau geografi secara hafalan, tetapi bisa mengaitkannya secara kritis, kontekstual, dan aplikatif dalam kehidupan nyata:
Modul Pembelajaran IPS SMP
Topik: Dampak Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Kelas: VIII
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu:
-
Menganalisis bentuk interaksi sosial dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari
-
Menunjukkan empati dan sikap sosial terhadap perbedaan dan keberagaman
-
Merancang solusi terhadap masalah sosial sederhana di lingkungan sekitar
✅ Penerapan 7 Strategi Deep Learning dalam Pembelajaran IPS
1. Kesempatan Internship / Dunia Nyata
Tujuan: Mengaitkan konsep interaksi sosial dengan fenomena nyata di masyarakat.
Kegiatan:
-
Siswa mewawancarai tokoh masyarakat atau warga tentang perubahan sosial di lingkungannya (misalnya pasca pembangunan jalan, pasar, dll).
-
Observasi interaksi antar warga di pasar, sekolah, atau tempat ibadah.
Hasil: Laporan + pemetaan bentuk interaksi sosial (asimilasi, akulturasi, konflik, dll)
2. Refleksi Proses & Hasil Belajar
Tujuan: Mendorong pemahaman mendalam dan sikap kritis terhadap realitas sosial.
Kegiatan:
-
Refleksi tulis atau video: “Apa bentuk interaksi sosial positif yang pernah saya lakukan minggu ini?”
-
Tanya balik: “Bagaimana saya menyikapi perbedaan dengan teman secara damai?”
3. Pemberian Feedback
Tujuan: Menguatkan pemahaman siswa dalam berpikir sosial dan etis.
Kegiatan:
-
Guru memberikan umpan balik terhadap opini siswa dalam debat sosial (misalnya soal urbanisasi, kesenjangan sosial).
-
Peer feedback terhadap konten sosial buatan siswa seperti poster atau artikel kecil.
4. Project-Based Learning
Tujuan: Mengubah konsep abstrak menjadi aksi nyata.
Proyek: “Mini Sosial Campaign: Satukan Perbedaan”
-
Siswa membuat kampanye tentang pentingnya interaksi sosial yang harmonis dalam keberagaman (isu toleransi, kerja sama, konflik sosial, dll).
-
Produk berupa: poster digital, video pendek, atau drama sosial.
Output: Presentasi karya + publikasi di mading sekolah/media sosial sekolah
5. Pemecahan Masalah & Berpikir Kreatif
Tujuan: Mengasah kemampuan analisis dan solusi terhadap masalah sosial nyata.
Kegiatan:
-
Studi kasus: “Mengapa konflik sosial bisa terjadi di sekolah?” atau “Bagaimana cara mencegah hoaks di lingkungan digital kita?”
-
Siswa menyusun solusi kreatif dalam bentuk infografis atau simulasi.
6. Asesmen Jangka Panjang
Tujuan: Mengukur pemahaman sosial dan tanggung jawab siswa secara berkelanjutan.
Portofolio Sosial:
-
Jurnal interaksi positif di rumah/sekolah
-
Artikel opini siswa tentang isu sosial (kemiskinan, lingkungan, konflik antarwarga)
-
Dokumentasi proyek sosial atau wawancara
7. Pembelajaran Multidisiplin
Tema: “Kita Berbeda, Kita Bersama”
-
IPS: Bentuk dan dampak interaksi sosial
-
Bahasa Indonesia: Menulis teks persuasi kampanye sosial
-
Seni Budaya: Membuat poster atau grafis bertema toleransi
-
Informatika: Mendesain presentasi kampanye digital atau video kampanye
Output: Produk kolaboratif antarmapel berupa presentasi kampanye sosial inklusif
Manfaat Modul Ini
-
Menumbuhkan kesadaran sosial, empati, dan toleransi siswa
-
Meningkatkan kemampuan komunikasi, kerja sama, dan literasi sosial
-
Mendukung penguatan Profil Pelajar Pancasila: berkebinekaan global, bergotong royong, dan bernalar kritis
Berikut adalah format LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk pembelajaran IPS SMP berbasis Deep Learning, topik: Dampak Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat, dengan pendekatan Project-Based Learning dan Refleksi:
LKPD – Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP
Topik: Dampak Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Kelas: VIII
Waktu: 2 x 40 menit
Model Pembelajaran: Project-Based Learning + Refleksi
Kompetensi Dasar:
3.3 Menganalisis bentuk-bentuk interaksi sosial dan dampaknya dalam kehidupan masyarakat
4.3 Menyajikan hasil pengamatan tentang bentuk interaksi sosial di lingkungan sekitar
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta didik mampu:
-
Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial (asimilasi, kerja sama, konflik, akomodasi)
-
Menganalisis dampak interaksi sosial terhadap lingkungan sekolah atau masyarakat
-
Menyusun solusi terhadap masalah sosial sederhana secara kreatif dan kolaboratif
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertanyaan Pemantik
Tuliskan jawabanmu berdasarkan pendapat sendiri!
a. Apakah kamu pernah melihat konflik kecil di lingkungan sekolah atau rumah?
b. Menurutmu, apa yang menyebabkan terjadinya konflik tersebut?
c. Bagaimana cara menyelesaikannya agar tidak merugikan pihak lain?
2. Aktivitas Proyek
Judul Proyek: “Mini Kampanye Interaksi Sosial Positif”
Langkah-langkah:
-
Pengamatan: Amati interaksi sosial yang terjadi di sekolah/masyarakat.
-
Catat minimal 2 bentuk interaksi sosial yang kamu temui.
-
-
Analisis: Jelaskan dampak dari masing-masing interaksi tersebut.
-
Solusi: Buat ide kampanye sosial (poster/video/slogan) yang mendorong interaksi yang harmonis dan mencegah konflik sosial.
-
Aksi: Presentasikan kampanyemu kepada teman kelas.
| No | Jenis Interaksi Sosial | Dampak Positif / Negatif | Ide Kampanye / Solusi |
|---|---|---|---|
| 1 | |||
| 2 |
3. Refleksi Diri
Jawablah dengan jujur:
-
Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini?
-
Menurutmu, apakah kamu sudah bisa mengenali dan menyikapi konflik sosial dengan bijak?
-
Apa peran yang bisa kamu lakukan untuk menciptakan suasana yang harmonis di sekolah?
C. Penilaian
Gunakan rubrik ini untuk menilai proyekmu:
| Aspek | Skor 1–4 | Keterangan |
|---|---|---|
| Observasi Interaksi Sosial | Relevansi & kejelasan pengamatan | |
| Analisis Dampak | Ketepatan dan kedalaman pemahaman | |
| Solusi & Ide Kampanye | Kreativitas & kebermanfaatan | |
| Kerja Sama Kelompok | Partisipasi aktif dalam diskusi dan pembuatan kampanye | |
| Refleksi Diri | Kejujuran dan kedalaman pemikiran reflektif |
Catatan untuk Guru:
-
LKPD ini bisa digunakan selama 1–2 pertemuan.
-
Dapat dipadukan dengan mata pelajaran lain untuk pembelajaran tematik.
-
Pastikan siswa melakukan observasi nyata, bukan hanya menebak.
-
Dorong siswa untuk memublikasikan karyanya di ruang kelas atau media sosial sekolah.
