Berikut adalah tujuh strategi tersebut secara mendalam, dengan fokus pada implementasi dalam pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama):
1. Kesempatan Internship / Dunia Nyata
Penjelasan:
Memberi kesempatan bagi siswa untuk bersentuhan langsung dengan dunia nyata melalui pengalaman, seperti kunjungan ke institusi, wawancara dengan penutur asing, atau simulasi kehidupan nyata.
Contoh Penerapan Bahasa Inggris SMP:
-
Virtual Interview Project: Siswa melakukan wawancara daring dalam Bahasa Inggris dengan native speaker (melalui Zoom, misalnya), lalu menyusun laporan berbahasa Inggris berdasarkan hasil wawancara.
-
Roleplay “Hotel Receptionist” atau “Customer Service”: Guru membuat simulasi situasi nyata dalam bahasa Inggris seperti check-in di hotel, sehingga siswa praktik langsung.
2. Refleksi Proses & Hasil Belajar
Penjelasan:
Mengajak siswa untuk merenung dan mengevaluasi proses belajarnya, menggunakan model refleksi seperti “What – So What – Now What”.
Contoh Penerapan:
Setelah siswa menyelesaikan tugas membuat vlog berbahasa Inggris:
-
What: Apa yang saya pelajari dalam membuat vlog ini?
-
So What: Mengapa pengalaman ini penting untuk saya?
-
Now What: Apa yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan kemampuan berbicara saya?
3. Pemberian Feedback yang Konstruktif
Penjelasan:
Siswa menerima umpan balik yang membangun dari guru, teman, dan pihak lain, untuk memperbaiki kemampuan secara berkelanjutan.
Contoh Penerapan:
-
Setelah presentasi tentang “My Dream Vacation” dalam Bahasa Inggris, guru dan teman memberikan komentar:
-
“Good pronunciation, but try to use more linking words.”
-
“The pictures were helpful, maybe add transitions next time.”
-
4. Project-Based Learning
Penjelasan:
Belajar berbasis proyek nyata yang mengintegrasikan beberapa keterampilan.
Contoh Penerapan:
-
Project: “English School Magazine”
-
Siswa membuat majalah digital berisi artikel, wawancara, ulasan film, puisi, dan berita lokal—all in English.
-
Proses ini melibatkan menulis, membaca, berbicara (presentasi konten), dan berpikir kritis.
-
5. Pemecahan Masalah & Berpikir Kreatif
Penjelasan:
Siswa dilatih untuk menyelesaikan masalah otentik secara kreatif, melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Contoh Penerapan:
-
Problem: “Banyak siswa sulit belajar Bahasa Inggris karena takut salah bicara.”
-
Tugas: Siswa merancang program atau aktivitas (game, app sederhana, atau video motivasi) yang mendorong teman mereka untuk berani berbicara.
-
Output: Presentasi solusi dan demo program.
6. Asesmen Jangka Panjang (Portfolio)
Penjelasan:
Penilaian tidak hanya sekali, tapi melalui portofolio hasil kerja siswa yang menggambarkan perkembangan keterampilan mereka.
Contoh Penerapan:
-
Siswa membuat portofolio digital (Google Sites, Padlet, dll) berisi:
-
Draft cerita pendek
-
Puisi Bahasa Inggris
-
Rekaman reading aloud
-
Catatan refleksi mingguan
-
7. Pembelajaran Multidisiplin
Penjelasan:
Menggabungkan Bahasa Inggris dengan mata pelajaran lain untuk memperkaya konteks belajar.
Contoh Penerapan:
-
Tema: “Global Warming”
-
Bahasa Inggris (Menulis artikel ilmiah atau pidato singkat)
-
IPA (Menjelaskan proses efek rumah kaca)
-
IPS (Dampaknya terhadap kehidupan sosial)
-
Siswa menyusun kampanye digital dalam Bahasa Inggris berisi infografis, video pendek, dan poster kampanye.
-
Kesimpulan
Ketujuh strategi pengajaran Deep Learning ini dapat sangat efektif dalam pelajaran Bahasa Inggris di SMP asalkan dirancang dengan kontekstual, kolaboratif, dan reflektif. Ini bukan sekadar penguasaan grammar atau vocabulary, tetapi membentuk siswa yang mampu berbahasa Inggris secara aktif, kritis, dan kreatif dalam kehidupan nyata.